Orang masuk ke partai bukan karena keyakinan dan idealisme, melainkan untuk mencari jaminan dan kolega demi memuluskan kepentingan-kepentingan pribadi menuju kekuasaan.
timurmatahari Posts
Perdebatan yang terjadi dalam parlemen adalah sebuah iklim yang sehat dalam proses demokrasi, para orator begitu ganas dalam argumen tapi begitu santun dalam tindakan. Menjunjung tinggi apa yang disebut kesepakatan bersama dan kepentingan rakyat. Yang bisa saja sudah sangat jarang kita temui sekarang ini.
Kehilangan terbesar ialah ketika Sukarno menarik Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro ke dalam kabinet yang menjadikan pucuk pimpinan MA menjalankan fungsi sebagai yudikatif dan eksekutif secara bersamaan. Saat itulah, benih-benih goyahnya independensi yudikatif terlihat. Suatu kelokan dalam sejarah yang membuat kita patutnya tak perlu heran kalau, misal, hari-hari ini kita selalu merasa hukum tumpul ke atas tajam ke bawah.
Bukankah dalam pembukaan Undang-Undang Martabat Tujuh kita telah diingatkan, “Man-arafa nafsahu, faqad-arafa Rabbahu”. Barangsiapa telah mengenal dirinya yang sejati, maka ia telah mengenal Tuhannya yang kekal. Maka ketimbang membid’ah dan mengharamkan sesuatu yang belum dapat kita pahami seutuhnya, bukankah mendekati warisan itu dengan kedalaman ilmu dapat membawa kita sedikit lebih dekat pada pengetahuan tentang siapa diri kita?
Untuk apa kita mempertahankan satu bahasa, jika misalnya, kita dihadapkan dengan kemajuan serta keperkasaan negeri-negeri jauh, yang asalnya asing dan pelan-pelan kita terima sembari meninggalkan segala yang pernah kita miliki? Jika pada akhirnya, persoalan bahasa tetaplah persoalan siapa kita, siapa yang kita bela, dan nilai apa yang kita anut, sejauh apa kita berani membayar untuk menebus harga kata-kata?
“Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua, mereka hanya pandai korupsi. Angkatan tua itu sungguh bobrok, hanya angkatan tua yang korup dan mengajak korup! Angkatan muda membuat revolusi melahirkan sejarah.”
“Tidak usah kuliah, Bill Gates saja bisa kaya dan sukses tanpa kuliah”, oh, Man! Kalian lupa Bill Gates memiliki banyak kesempatan untuk sukses. Ia lahir dari keluarga kaya, ayahnya seorang pengacara kaya, dan kakeknya merupakan bankir terkemuka dan ia memiliki akses/ kesempatan yang banyak untuk selalu bisa dekat dengan computer.
Apa guna belajar teori pendidikan selama empat tahun? Apa gunanya lembar akta mengajar? Sementara tembakan karier lulusan pendidikan sangatlah terbatas. Jika memang FKIP tidak memiliki signifikansi, ada baiknya fakultas ini dihapuskan saja. Sebab, bukankah bagi pemerintah, pendidikan itu bukanlah hal filosofis dan cenderung bersifat teknis semata?
Pantai Nirwana. Nama yang diambil dari satu sebutan untuk menggambarkan surga: laut bening, pasir putih, tenang ombak, dan nyiur melambai-lambai di sepanjang pesisir. Namun, belakangan ini nama seolah tinggal nama. Putih pasirnya dipenuhi sampah plastik yang seolah selama ini tertampung di dalam lautan luas.