Untuk apa kita mempertahankan satu bahasa, jika misalnya, kita dihadapkan dengan kemajuan serta keperkasaan negeri-negeri jauh, yang asalnya asing dan pelan-pelan kita terima sembari meninggalkan segala yang pernah kita miliki? Jika pada akhirnya, persoalan bahasa tetaplah persoalan siapa kita, siapa yang kita bela, dan nilai apa yang kita anut, sejauh apa kita berani membayar untuk menebus harga kata-kata?